Perkembangan zaman dengan meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki dampak yang luar biasa terhadap kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk yang memiliki potensi untuk berfikir akan selalu mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan.
Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).
Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima. Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai dengan tujuan dan sesuai dengan peranan makanisasi yang di harapkan.
Secara umum, pernan mekanisasi pertanian adalah :
1. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia
2. mengurangi kerusakan produksi pertanian
3. menurunkan ongkos produksi
4. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi
5. meningkatkan taraf hidup petani
6. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial farming)
Sesuai dengan defenisi dari mekanisasi pertanian (agriculture mechanization), maka penggunaan alat mekanisasi pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian dan dalam setiap tahapan dari proses produksi tersebut selalu memerlukan alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).
Setiap perubahan usaha tani melalui mekanisasi didasari tujuan tertentu yang membuat perubahan tersebut bisa dimengerti, logis, dan dapat diterima. Diharapkan perubahan suatu sistem akan menghasilkan sesuatu yang menguntungkan dan sesuai dengan tujuan dan sesuai dengan peranan makanisasi yang di harapkan.
Secara umum, pernan mekanisasi pertanian adalah :
1. mengurangi kejerihan kerja dan meningkatkan efisiensi tenaga manusia
2. mengurangi kerusakan produksi pertanian
3. menurunkan ongkos produksi
4. menjamin kenaikan kualitas dan kuantitas produksi
5. meningkatkan taraf hidup petani
6. memungkinkan pertumbuhan ekonomi subsisten (tipe pertanian kebutuhan keluarga) menjadi tipe pertanian komersil (comercial farming)
Keunggulan Mekanisasi Pertanian
Aplikasi mekanis berupa mesin atau alat pada proses produksi pertanian (dalam arti luas) baik on-farm maupun off-farm. Mekanisasi pertanian di Indonesia telah dilakukan sejak zaman dulu. Mekanisasi pertanian yang tepat berperan sangat signifikan untuk peningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian serta pengolahannya. Mekanisasi pertanian mencakup keunggulan efisiensi, efektifitas, kualitas dan produktifitas pertanian. Kemudian berdampak sistemik pada kesejahteraan petani dan pemenuhan kebutuhan pangan , energi dan bahan produksi masyarakat.
Mekanisasi pertanian dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengolahan lahan yang lebih baik, mengurangi kehilangan hasil serta meningkatkan ketepatan waktu dalam aktivitas pertanian. Selama musim tanam dan musim panen, permintaan tenaga kerja sangat besar. Dengan menggunakan alat dan mesin pertanian pekerjaan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dan tenaga kerja manusia dapat dialokasikan untuk pekerjaan lain.
Dengan mekanisasi pertanian yang modern dan berwawasan agribisnis dikembangkan dan dibangun dari pertanian tradisional melalui proses modernisasi. Pengembangan mekanisasi pertanian dan teknologi pasca panen yang mampu memberikan kontribusi optimal kepada pembangunan sistem dan usaha agribisnis.
Kelemahan Mekanisasi Pertanian
Teknologi dalam bidang pertanian tidak hanya memiliki keunggulan dal pemakaiannya, tetapi teknologi di bidang ini juga memiliki kelemahan.
Sebagai komponen dalam sistem meningkatkan kesejahteraan petani, alat dan mesin pertanian yang akan digunakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem itu sendiri. Dinamika perubahan yang mewarnai perekembangan agribisnis akan berpengaruh pula pada ciri alsintan yang dibutuhkan selain itu ada pula kelemahan lain dari mekanisasi pertanian diantaraya yaitu:
1. Permodalan
Umumnya petani di Indonesia mempunyai lahan yang relatif sempit dan kurang dalam permodalannya, sehingga tidak semua petani mampu untuk membeli alsin pertaian yang harganya relatif mahal.
2. Kondisi Lahan
Tofogarapi lahan pertanian di Indonesia kebanyakan bergelombang dan bergunung-gunung sehinga menyulitkan untuk pengoperasian mesin-mesin pertanian,khususnya mesin prapanen.
3. Tenaga kerja
Tenaga kerja diIndonesia cukup melimpah/banyak. Oleh karena itu bila digantikan dengan tenaga mesin , dikhawatirkan menimbulkan dampak penganguran.
4. Tenaga Ahli
Kurangnya tenaga ahli atau orang yang kompeten dalam menangani mesin-mesin pertanian. Mengingat hal tersebut, terutama poin nomer 3 maka perngembangan mekanisasi pertanian di Indonesia menganut azas mekanisasi pertanian selektif, yaitu mengintrodusir alat dan mesin pertanian yang disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
Oleh sebab itu, prasyarat alat dan mesin pertanian agar mampu memberikan dukungan kepada sistem agribisnis adalah tumbuh sesuai dinamika akar rumput karena harus berpihak kepada kepentingan rakyat (berkerakyatan), tetapi juga terus berkembang sesuai dengan tuntutan perekembangan teknologi untuk mampu bersaing.
1. Memberikan kepastian secara kuantitatif terhapad hasil yang diproduksi dan dibutuhkan oleh pelaku agribisnis pada saat yang tepat dan menjamin efisiensi dalam pengelolaan sumber daya yang digunakan.
2. Kesepadanan (suitability) dengan aspek aspek teknis seperti lahan, iklim dan karakteristik komoditi sehingga dijamin tercapainya produktivitas kerja, efisiensi energi dan kualitas produk yang dihasilkan.
3. Pengembangan alsintan selaras dengan dinamika sosial ekonomi dan pranata budaya setempat, sehingga tidak menimbulkan dampak pergeseran tenaga kerja yang terlalu cepat dan dipaksakan.
4. Perlunya suatu standar mutu baik nasional maupun internasional yang diikuti untuk menjamin terwujudnya kualitas hasil pertanian yang kompetitif.
Aplikasi mekanis berupa mesin atau alat pada proses produksi pertanian (dalam arti luas) baik on-farm maupun off-farm. Mekanisasi pertanian di Indonesia telah dilakukan sejak zaman dulu. Mekanisasi pertanian yang tepat berperan sangat signifikan untuk peningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pertanian serta pengolahannya. Mekanisasi pertanian mencakup keunggulan efisiensi, efektifitas, kualitas dan produktifitas pertanian. Kemudian berdampak sistemik pada kesejahteraan petani dan pemenuhan kebutuhan pangan , energi dan bahan produksi masyarakat.
Mekanisasi pertanian dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengolahan lahan yang lebih baik, mengurangi kehilangan hasil serta meningkatkan ketepatan waktu dalam aktivitas pertanian. Selama musim tanam dan musim panen, permintaan tenaga kerja sangat besar. Dengan menggunakan alat dan mesin pertanian pekerjaan ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Dan tenaga kerja manusia dapat dialokasikan untuk pekerjaan lain.
Dengan mekanisasi pertanian yang modern dan berwawasan agribisnis dikembangkan dan dibangun dari pertanian tradisional melalui proses modernisasi. Pengembangan mekanisasi pertanian dan teknologi pasca panen yang mampu memberikan kontribusi optimal kepada pembangunan sistem dan usaha agribisnis.
Kelemahan Mekanisasi Pertanian
Teknologi dalam bidang pertanian tidak hanya memiliki keunggulan dal pemakaiannya, tetapi teknologi di bidang ini juga memiliki kelemahan.
Sebagai komponen dalam sistem meningkatkan kesejahteraan petani, alat dan mesin pertanian yang akan digunakan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem itu sendiri. Dinamika perubahan yang mewarnai perekembangan agribisnis akan berpengaruh pula pada ciri alsintan yang dibutuhkan selain itu ada pula kelemahan lain dari mekanisasi pertanian diantaraya yaitu:
1. Permodalan
Umumnya petani di Indonesia mempunyai lahan yang relatif sempit dan kurang dalam permodalannya, sehingga tidak semua petani mampu untuk membeli alsin pertaian yang harganya relatif mahal.
2. Kondisi Lahan
Tofogarapi lahan pertanian di Indonesia kebanyakan bergelombang dan bergunung-gunung sehinga menyulitkan untuk pengoperasian mesin-mesin pertanian,khususnya mesin prapanen.
3. Tenaga kerja
Tenaga kerja diIndonesia cukup melimpah/banyak. Oleh karena itu bila digantikan dengan tenaga mesin , dikhawatirkan menimbulkan dampak penganguran.
4. Tenaga Ahli
Kurangnya tenaga ahli atau orang yang kompeten dalam menangani mesin-mesin pertanian. Mengingat hal tersebut, terutama poin nomer 3 maka perngembangan mekanisasi pertanian di Indonesia menganut azas mekanisasi pertanian selektif, yaitu mengintrodusir alat dan mesin pertanian yang disesuaikan dengan kondisi daerah setempat.
Oleh sebab itu, prasyarat alat dan mesin pertanian agar mampu memberikan dukungan kepada sistem agribisnis adalah tumbuh sesuai dinamika akar rumput karena harus berpihak kepada kepentingan rakyat (berkerakyatan), tetapi juga terus berkembang sesuai dengan tuntutan perekembangan teknologi untuk mampu bersaing.
1. Memberikan kepastian secara kuantitatif terhapad hasil yang diproduksi dan dibutuhkan oleh pelaku agribisnis pada saat yang tepat dan menjamin efisiensi dalam pengelolaan sumber daya yang digunakan.
2. Kesepadanan (suitability) dengan aspek aspek teknis seperti lahan, iklim dan karakteristik komoditi sehingga dijamin tercapainya produktivitas kerja, efisiensi energi dan kualitas produk yang dihasilkan.
3. Pengembangan alsintan selaras dengan dinamika sosial ekonomi dan pranata budaya setempat, sehingga tidak menimbulkan dampak pergeseran tenaga kerja yang terlalu cepat dan dipaksakan.
4. Perlunya suatu standar mutu baik nasional maupun internasional yang diikuti untuk menjamin terwujudnya kualitas hasil pertanian yang kompetitif.
No comments:
Post a Comment